Kepergian
aku termenung bertumpu dagu
gemah gemulai pikirku maleyang
entah apa yang telah aku pikirkan
hingga rintih dan rintik air mata pun bercucuran
pintu telah tertutup
namun jendela tetap tebuka
kumelihat dari sana
angan anganku telah lenyap
kini tinggalah namamu dalam hembusan angin senja
harum namamu dalam keluarga
yang pilu akan kepergianmu
kerinduan pun tinggal kabut dalam dada
tenggelam jiwa ragamu ke laut dalam
yang akan membawamu
ke ujung terminal pelabuhan penghabisan.